JENIS,METER INDUK DAN AKSESORIS PIPA
Dari sekian jenis pembuatan pipa secara
umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan
pipa tanpa sambungan pengelasan)
2. Jenis pipa dengan sambungan
(pembuatan pipa dengan pengelasan)
Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini
adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai
berikut:
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)
7. Chrom Moly
Sedang bahan-bahan pipa secara khusus
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Vibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)
5. Red Brass (kuningan merah)
6. Nickel cooper = Monel ( timah
tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi
timah chrom)
Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat
berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah
dibuat atau dipilih sebelumnya.
Komponen perpipaan yg dimaksud disini
meliputi :
1. Pipes (pipa-pipa)
2. Flanges ( flens-flens)
3. Fittings (sambungan)
4. Valves (katup-katup)
5. Boltings (baut-baut)
6. gasket
7. Specials items
Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan
dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta
ANSI dalam pembagian sebagai berikut :
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak
mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan
transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau
konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran
temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta
pipanya.
Macam Sambungan Perpipaan :
Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Sambungan dengan menggunakan
pengelasan
2. Sambungan dengan menggunakan ulir
Selain sambungan seperti diatas terdapat
pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta
pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan
rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg menggunakan sambungan ulir.
Tipe sambungan cabang:
Tipe sambungan cabang (branch
connection)dapat dikelompokkan sbb:
1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings
(alat penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges
(flens-flens)
Tipe sambungan cabang dapat pula
ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula
dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan
faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara
pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah
memerlukan alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara
langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan.
Diameter, Ketebalan, Schedule :
Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM
(American Society of Testing Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai
Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter),
ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule.
Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule.
Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun
perdagangan (commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini
karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.
Schedule pipa ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80,
100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat
guna :
1. Menahan internal pressure dari aliran
2. Kekuatan dari material itu sendiri
(Strength of material)
3. Mengatasi karat
4. Mengatasi kegetasan pipa.
Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan,
dan schedule dapat dipelajari tabel-tabel
Alat-alat khusus:
Alat-alat khusus dalam bab ini hanya
membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat perangkap uap (steam Trap)
Saringan (strainer)
saringan (strainer) gunanya adalah
sebagai alat penyaring kotoran baik yg berupa padat, cair atau gas. Alat
penyaring ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran
sehingga aliaran yg akan diproses atau hasil proses lebih baik mutunya.
Tipe-tipe alat penyaring ini dapat
dibagi menjadi :
1. Tipe T. Tipe ini digunakan secara
umum untuk memperluas ruang dan meredusir tekanan pada jalur pipa
2. Tipe Y
3. Tipe sementara
4. Tipe datar
Perangkap Uap (steam Trap):
Steam Trap merupakan alat yg digunakan
untuk menyingkirkan air dari uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan
memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya.
Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan
atau dipasang pada kantung pipa yg disebut Drip Leg
Cara Kerja:
1. Steam Trap pada daerah jalur pipa yg
terendah dimana disitu dianggap air mungkin telah menggantungkan pada kantung
pipa (Drip Leg)
2. Steam trap ini akan mengosongkan air
ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah
3. Sistem perangkap yg tertutup didalam
pengosongan air menggunakan katup-katup pada sisi perangkap tersebut.
4. Gunakan saringan seandainya sistem
perangkap ini belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama
pengetesan aliran (start up).
VENT dan DRAIN
Vent adalah suatu alat pembuangan gas,
udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat pembuangan zat cair. Pada
sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan Drain dalam
cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.
Untuk Vent dan Drain yg dikelompokkan
bekerja, dimaksudkan bahwa peralatan ini digunakan pada pipa atau equipment
dalam keadaan bekerja dalam jangka waktu lama atau terus menerus. Vent dan
Drain dikelompokkan tidak bekerja hanya digunakan pada waktu tertentu saja,
misalnya pada saat pengetesan, start up atau shut down. Untuk Vent dan Drain
pemasangannya haruslah disetujui piping engineering group terlebih dahulu, baik
mengenai pemakaiannya maupun penempatannya. Selain itu harus pula diperhatikan
pemasangan sumbat pada katupnya seperti plug atau blind flange.
Untuk hal yg khusus yaitu aliran yg
mempunyai tingkat bahaya tinggi, penempatannya dan penggunaannya harus
benar-benar diperhitungkan serta dikontrol pelaksanaannya.
Cara Penempatan Lokasi Vent dan Drain
Penempatan vent dan drain haruslah
benar-benar diperhitungkan sehingga penggunaannya benar-benar efektif serta
aman. Jangan sampai pemasangan vent dan drain ini terbalik, akan hal ini akan
berakibat fatal, misalnya untuk aliran beracun atau mudah terbakar.
Penempatan vent pada pipa atau equipment
diusahakan pada tempat yg paling tinggi karena fungsinya sebagai pembuangan ke
udara. Begitu pula pada penempatan drain haruslah pada tempat yg rendah sesuai
fungsinya sebagai pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta pembuangan
kotoran pada jalur pipa atau equipment.
Jenis-Jenis, komponen dan perlengkapan
Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada
dasarnya terdiri dari :
1. Spiral welding pipe (pipa las spiral)
2. SMLS pipe (pipa tanpa sambungan)
3. Welded Pipe
4. SAW pipe
5. FBW pipe
6. C & W pipe
7. EFW pipe
8. ERW pipe
9. Lined Pipe
10. Hose
11. Tubing (cubing)
12. Pipe Niple (pipa nipel)
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari
:
1. Blind flange (flens buta)
2. Weld neck flange (flens las di leher)
3. Weld neck orifice flange (flens
orifis las di leher)
4. Slip on flange (flange sambungan
langsung)
5. So. red flange (flens memperkecil
sambungan sock)
6. SW red flange ( flens memperkecil
sambungan sock di las)
7. Socket weld flange (flens sambungan
sock di las)
8. Threaded flange (flens sambungan
ulir)
9. Stub flange ( flens tonggak)
10. ST red flange (flens memperkecil ST)
11. LPA joint flange (flens sambungan
LPA)
12. Socket type flange( flange tipe
sock)
13. Weld neck red flange (flens
memperkecil las dileher)
Jenis-jenis katup :
1. Gate Valve (katup pintu)= Fungsi
untuk membuka & menutup sepenuhnya
2. Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk
membuka & menutup dan mangatur aliran
fluida secara lebih cepat
3. Globe valve (katup dunia) = Fungsi
untuk mengatur besar kecilnya aliran & tekanan
4. Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk
mencegah aliran ke satu arah saja
5. Butterfly valve (katup kupu-kupu)=
Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat
6. Diaphragma valve (katup diaphragma)=
Fungsi untuk membuka & menutup dengan diaphragma
7. Knife gate valve (katup pintu pisau)
8. Needle valve (katup jarum)
9. Plug valve (katup sumbat)
10. Wafer check valve (katup cek wafer)
Jenis-jenis alat penyambung :
pada dasarnya alat penyambung ini
dikelompokkan dalam dua bagian :
A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
1. 45 derajat elbow
2. 90 derajat elbow
3. 180 derajat elbow
4. Concentric reducer (pemerkecil
sepusat)
5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak
sepusat)
6. Tee
7. Cross (silang)
8. Cap (tutup)
9. Red Tee (pemerkecil tee)
10. Swage concentric BSE (sweg sepusat
ujung bevel)
11. Swage eccentric (sweg tak sepusat
ujung bevel)
Jenis sambungan dengan ulir
1. Bushing (paking)
2. Cap (tutup)
3. Coupling
4. Red coupling (kopling pemerkecil)
5. 45 derajat elbow
6. 95 derajat elbow
7. 45 derajat lateral
8. Reducer (pemerkecil)
9. Tee
10. Red Tee
11. Cross (silang)
12. Plug (sumbat)
13. Union
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)
Jenis alat sambungan cubing
1. Male adapter (jantan)
2. Female adapter(betina)
3. Cap (tutup)
4. Male connection
5. Female connection
6. Plug (sumbat)
7. Male bulkhead (jantan kepala banyak)
8. Female bulkhead (betina kepala
banyak)
9. 90 derajat union elbow (siku union 90
derajat)
10. Male 90 derajat elbow
11. Female 90 derajat elbow
12. Reducer (pemerkecil)
13. Insert (penyisip)
14. Union(union)
15. Union Tee
16. Red union (union pemerkecil)
17. Union cross
Jenis-jenis alat sambungan cabang berupa
olet :
1. Elbowlet (letakan siku)
2. Latrolet (olet lateral)
3. Sweepolet (olet corong)
4. Sockolet (olet sock)
5. Threadolet (olet ulir)
6. weldolet (olet las)
Jenis-jenis perlengkapan khusus :
1. Spectacle blind (kacamata buta satu)
2. Blind and spacer (buta dan penjarak)
3. Line blind (buta jalur)
4. Spacer (penjarak)
5. Expantion joint
6. Hose connection
7. Swivel joint (sambungan swivel)
8. Steam Trap (perangkap uap)
9. Strainer (saringan)
10. Safety shower (pancuran pengaman)
11. Inline mixer (pengaduk dalam)
12. Exhaust head (kepala pembuangan)
13. Instruments
Jenis gasket
1. Ring gasket
1. Ring gasket
2. Oval ring gasket
3. Full face gasket
4. Flat ring gasket
5. Spiral gasket
Jenis bolt
1. Machine bolt (baut mesin)
2. Stud bolt (baut paku)
3. Cap screw (ulir penutup)
SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail
untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda,
perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan
tertentu yg diminta pada setiap proyek.
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada
bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu
tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat,
sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan
dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan
untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar
lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis
secara cermat.
Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:
1. Pipa diatas tanah
2. Pipa dibawah tanah
3. Pipa dibawah air ( didalam air)
Pemasangan sistem perpipaan diketiga
tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing
dan dalam buku ini hanya akan disinggung butir satu dua.
PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak
pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa
(sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa
peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger,
pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan
dijelaskan sebagai berikut :
Pipa Kolom dan Vesel
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan
vesel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom di bagian jalur pipa,
jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18″ keatas bisa langsung
dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan
flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan
vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi
titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang
pada tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.
Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam
sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran
pengaliran sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang
uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter
diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang
pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4″) dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.
Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak
boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas
lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan.
Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool
dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa
exchanger.
Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan
aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah
penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada
impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau
memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa
vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur
sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting
untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan
pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan
turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan
fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan
dapat mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa serta aliran.
Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus
diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges
lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa
hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan
fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan
tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini,
akibat adanya beban dinamis yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu
masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatianbagian
perencana teknik.
Pipa Utilitas
Pemasangan pipa utilitas ini harus
benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau
penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan
beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah
dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg
memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header.
Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada
setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan
tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar