Makalah Sistem Perencanaan Plambing
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan
sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan
air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun
penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke
tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada
dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu
dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian
dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini
mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan
pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan
kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor
dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk
mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu
gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan
penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga
tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika
saluran mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris
“drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan
sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan
atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
I.2 Maksud Dan Tujuan
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
I.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari penulisan ini
adalah sebagai salah satu tugasmata kuliah menggambar teknik 2 semester
genap (II), program studi teknik lingkungan , Selain itu, penulisan ini
juga bertujuan untuk mengingatkan pengetahuan penulis mengenai
pentingnya keberadaan suatu sistem plumbing dan sanitasi sebagai bagian
dari utilitas bangunan yang mendukung aktivitas dalam suatu gedung.
BAB II
ISI
II.1 Hal Umum Sistem
Instalasi Plumbing
1. Sistem Air
Bersih
Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah
berupa sumur dalam (deep well). Air dari Deep Well ini masuk ke tangki
penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur/pasir yang
terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke seluruh instalasi bangunan
dengan cara grafitasi.
2. Sistem Air
Kotor dan Air Bekas
Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan
bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic tank yang dibuat
berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta
over flow diarahkan ke saluran terdekat.
3. Spesifikasi
Teknis dan Produk
a.SUMUR
BOR, sebagai sumber air yang akan digunakan dibuat dengan total kedalaman
pemboran min 30 meter atau ada penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan
kondisi permukaan air. Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin. Seluruh
pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti
rekomendasi dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan
Setempat dan Direktorat Geologi Tata Lingkungan, termasuk aturan peletakan
screen, ukuran konstruksi sumur yang diijinkan, dan penentuan kapasitas pompa.
Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor harus melakukan test geolistrik.
b.Pipa-pipa
yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :
- Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa Galvanis GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).
- Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa PVC RUCHIKA AW Class.
- Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik, rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.
c.Fitting-fitting yang digunakan untuk pemipaan
harus sesuai dengan standar pipa yang digunakan.
d.Sambungan pipa air bersih dari bahan GIP,
menggunakan system screw/ulir, dan setiap sambungan ulir harus diberi lem epoxi
kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti kran/valve menggunakan
seal tape.
e.Sambungan pipa PVC menggunakan lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat pipa PVC.
f.Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang
akan dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak
support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.
g.Untuk pipa-pipa yang ditanam dalam tanah dan
harus melintas jalan, ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang cukup (diatas 1
meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras dengan diameter yang lebih besar.
h.Galian pipa dalam tanah, harus terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu
pipa digelar dan kemudian diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum
diurug dengan tanah asal.
i.Pompa-pompa yang digunakan harus dari merk
yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk juga after sales service
dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa-pompa yang dapat direkomendasikan untuk
digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS, TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.
j.Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung
oleh pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.
k.Sebelum
serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan
kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan
temperature kerja motor panas tidaknya
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan
dan pengujian dari semua peralatan/material seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material yang
kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar dapat
diperoleh sistim instalasi air bersih dan instalasi air kotor yang baik, dimana
setelah diuji, dicoba. dan disetel dengan teliti siap untuk dipergunakan.
II.2 Lingkup Pekerjaan
Pedoman dasar
teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING INDONESIA 1979.
- Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.
- Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan gambar.
- Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa tegak air kotor maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.
- Bahan/Material
- Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
- Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
- Sebelum dilakukan pemasangan‑pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh‑contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi
II.3 Pekerjaan Penyediaan Air Bersih
- Bahan
- Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian.
- Katup‑katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir.
- Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.
- Pemasangan
- Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.
- Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran‑kotoran yang melekat.
- Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
- Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug atau blank flanged.
- Pipa‑pipa harus diberi penyangga, pipa‑pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem).
- Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi‑lokasi yang ditentukan.
- Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.
- Pipa‑pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran.
- Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat‑alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong.
- Pipa‑pipa yang ada di atas langit‑langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat‑tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:
- Pipa air
bersih dengan warna biru
- Pipa instalasi
fire hydrant dengan warna merah
- Pipa air bekas
dan air kotor dengan warna abuabu
- Pipa air hujan
dengan warna putih
- Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.
- Tanki Air Atas
(Roof Tank)
Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced
Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang
digunakan adalah vertical type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain,
manhole dan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi
beton besi WF
II.4 Pekerjaan Instalasi Sanitasi dan Lain‑lain
a.
Bahan
- Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia dalam bangunan memakai bahan PVC.
- Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam dalam tanah.
- Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain‑lain. Solvent cement harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.
b.
Pemasangan
- Sambungan‑sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui oleh pengawas/Direksi.
- Pada pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama.
- Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
- Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
- Pipa‑pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran‑kebocoran.
- Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat‑alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.
- Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing
- Plpa‑pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada rongga‑rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia harus dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)
- Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mm atau 80 mm,
- Ujung‑ujung pipa dan lubang‑lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk mencegah kotoran masuk ke pipa.
II.5
Pekerjaan Pengujian Instalasi
a.
Instalasi Air Bersih
- Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya.
- Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan (pressure gauge).
- Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.
- Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.
- Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.
- Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca.
- Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per‑jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan.
- Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I
b.
Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia
- Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.
- Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya. Pada bagian ujung‑ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi seluruh sistem.
- Air di dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air maximal yang diperbolehkan adalah 10 cm.
- Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.
BAB
III
PENUTUP
III.
1 Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar