Hay,..!!

Selamat datang di Blog Ini. ( Green Line )

Selasa, 15 Januari 2013

PSDA

Pengendalian Air dengan Sumur Resapan


 

Sumur Resapan merupakan pengembangan dari biopori, dengan bangunan yang didesain mirip sumur mencapai kedalaman tertentu, biasanya lebih dari dua meter. Daya tampung air lebih besar dari biopori, bisa mencapai ribuan liter. Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, sebaiknya kedalaman sumur resapan harus diatas kedalaman muka air tanah unconfined aquifer yang ditandai oleh adanya mata air tanah. Kerangka bangunan menggunakan batu bata tanpa spesi atau beton yang diberi rongga-rongga agar air dapat meresap kesamping. Di dalamnya diberi batu-batuan kerikil dan ijuk atau geotextile agar air mudah meresap, serta dapat menghidupi fauna tanah. Diatasnya sumur ditutup dengan plat beton, bila perlu diatasnya ditimbun tanah dan ditanami tanaman. Di dekat sumur resapn dibuat saluran penampung air hujan dan diberi pipa untuk memasukkan air ke sumur. Bila perlu dibuat tempat penyaring air/bak kontrol. Bak kontrol terdiri beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori lapisan aquifer yang ada dan tidak terjadi pendangkalan. Selain itu dibuat juga pipa untuk mengalirkan air ke saluran limpasan apabila sumur resapannya kelebihan air. Lebih baik jika disamping kiri dan kanan saluran limpasan ditanami pohon agar air dapat diserap pohon melalui akar.
Selain untuk memaksimalkan resapan air kedalam tanah, manfaat biopori dan sumur resapan antara lain sebagai berikut.
1. Memaksimalkan peran dan aktivitas flora & fauna tanah.
2. Mengurangi genangan air di permukaan tanah akibat minimnya lahan resapan air.
3. Mencegah air terbuang percuma ke sungai/laut, sehingga mencegah intrusi air laut ke daratan..
4. Mencegah terjadinya erosi tanah dan banjir pada musim hujan, serta kekeringan pada musim kemarau.
5. Sebagai media untuk pembuatan pupuk kompos, sehingga membantu menyuburkan tanah
Sumur resapan adalah salah satu solusi murah dan cepat untuk masalah banjir. Umumnya sumur resapan berbentuk bundar dengan diameter minimal 1 meter. Lubang galian sebelah atas sampai lapisan tanah relatif keras dan bersemen agar dilindungi dengan bidang penahanan longsoran dinding sumur (bisa dari bambu, pasangan bata, base beton atau drum). Kedalaman sumur resapan relatif tergantung kondisi formasi batuan dan muka air tanah. Untuk daerah yang muka air tanahnya dalam, kedalaman sumur resapan dapat dibuat hingga mencapai 5 meter.

Idealnya dalam perencanaan drainase di suatu wilayah perlu direncanakan adanya sumur resapan sehingga dimensi saluran drainase dapat lebih diminimalkan. Untuk hasil yang lebih maksimal, penggunaan sumur resapan dapat divariasikan dengan bangunan drainase lainnya seperti kolam resapan. Upaya ini akan berdampak besar bila semua masyarakat sadar dan mau menerapkannya.


Peran sumur resapan tentu tidak akan berarti bila hanya beberapa rumah yang menerapkannya. Bayangkan, bila setiap rumah memiliki sumur resapan yang masing-masing mampu meresapkan air hujan sejumlah satu meter kubik dan satu kawasan terdapat sepuluh ribu rumah maka akan didapatkan sepuluh ribu meter kubik air yang dapat meresap ke tanah. Kawasan tersebut dapat mengurangi limpasan permukaan yang akan membebani saluran drainase di hilir dan mampu mengurangi masalah kekeringan pada musim kemarau karena pada musim penghujan, mereka telah menabung air. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar